Senin, 23 April 2012

“Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi”

KATA PENGANTAR
 Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam pembangunan menghadapi Era Globalisasi” dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tekhnik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Demikianlah makalah ini saya buat semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Sekian dan terima kasih.
Daftar isi
Kata pengantar…................................................................................            i
Daftar isi.............................................................................................                        ii
Bab I Pendahuluan
1.1  Latar belakang            ....................................................................... ..          1
1.2  Maksud dan tujuan……………………………………………         2
1.3  Ruang lingkup ………………………………………………...         2
Bab II Pembahasan (Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara)
       2.1 Pengertian wawasan nusantara…………………………………      3
       2.2 Ajaran dasar wawasan nusantara………………………………       3
       2.3 Unsur dasar konsepsi wawasan nusantara…………………….        4
       2.4 Pengertian ketahanan nasional………………………………….      5
       2.5 Kendala utama untuk memperoleh aktualisasi wawasan nusantara   5
       2.6 Aspek ideologi…………………………………………………       6
       2.7 Aspek politik  …………………………………………………        9
       2.8 Aspek ekonomi………………………………………………..        11
       2.9 Aspek sosial budaya  ……………………………………………    12
       2.10 Aspek pertahanan Negara    ……………………………………    13
Bab III Penutup
       3.1 Kesimpulan    ………………………………………………….       15
       3.2 Saran  ……………………………………………………………    16
Daftar Pustaka…………………………………………………………..      17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu bangsa dalam melakukan segala hal di dasari oleh berbagai aspek kehidupan. Baik dalam aspek ideologi, budaya masyarakat, tradisi, wilayah, pembangunan serta perjalanan bangsa itu sendiri. Setiap bangsa yang telah menegara mempunyai cita-cita yang luhur dilandasi falsafah hidup bangsa dan ideologinya. Dalam upaya mencapai tujuan nasional, setiap bangsa melakukan kegiatan pembangunan disegala bidang dengan berpedoman kepada wawasan nusantara yang memandang negara dan bangsanya sebagai satu kesatuan yang utuh.
Dan dalam melakukan hal itu semua, bangsa Indonesia membutuhkan wawasan yang cukup luas untuk melangsungkan kehidupan bangsa itu sendiri. Indonesia kaya akan segala hal, dari aneka budaya, pariwisata, keindahan, Indonesia kaya . Namun jika kita tidak memiliki wawasan nusantara maka kita tidak akan tahu, dan tidak akan menyadari betapa kayanya negeri kita ini.  Misalnya saja dalam melakukan pembangunan, secara langsung maupun tidak langsung selalu akan menghadapi tantangan dan gangguan, untuk itu suatu bangsa perlu memiliki ketahanan, dan ketangguhan guna menghadapi tantangan di era globalisasi seperti saat ini sehingga program pembangunan nasional dapat dilaksanakan dalam mencapai tujuan nasional.
Disamping itu kita harus dapat mengaktualisasikan diri dari perwujudan wawasan nusantara dari berbagai aspek diantaranya:
- Aspek Ideologi
- Aspek Politik
- Aspek Ekonomi
- Aspek Sosial Budaya dan
- Aspek Pertahanan Keamanan.
      Dengan demikian, wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensi yang serba terhubung dan dalam pembangunannya di lingkungan nasional, regional serta global.1

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan penulisan makalah yang berjudul ”Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara Memperkokoh Ketahanan Nasional dalam Pembangunan Menghadapi Era Globalisasi” adalah supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat memahami wawasan nusantara serta berbagai aspek dalam perwujudan wawasan nusantara dalam era globalisasi sekarang ini. Dan supaya bangsa Indonesia mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa  untuk mencapai tujuan nasional.

 1.3 Ruang Lingkup
            Dalam makalah ini penulis akan membahas lebih lanjut mengenai beberapa hal yaitu:
-          Pengertian wawasan nusantara
-          Unsur dasar konsepsi wawasan nusantara
-          Pengertian ketahanan nasional
-          Kendala utama untuk memperoleh aktualisasi wawasan nusantara
-          Aspek ideologi
-          Aspek politik
-          Aspek ekonomi
-          Aspek sosial dan budaya
-          Aspek pertahanan keamanan


BAB II
PEMBAHASAN
Aktualisasi Perwujudan Wawasan Nusantara
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Kata wawasan berasal dari kata “wawas” ( bahasa Jawa ) yang berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran –an maka secara harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara pandang. Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yakni nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.
Berdasarkan Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN, Wawasan Nusantara yang merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD 1945adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelengarakan kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.2
2.2 Ajaran Dasar Wawasan Nusantara
A.  Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional Indonesia
Wawasan nusantara adalah wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.


 
2. delviadelvi.wordpress.com/.../pentingnya-pengaktualisasian-wawasan-nusantara-dalam-membangun-ketahanan-nasional/

B. Landasan Idiil: Pancasila
Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan , kekeluargaan, kebersamaan dalam mencapai kehidupan nasional. Pancasila merupakan sumber motivasi bagi perjuangan seluruh bangsa Indonesia dalam tekadnya untuk menata kehidupan di dalam Negara kesatuan republik Indonesia secara berdaulat. Maka, pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan idiil dan dasar Negara sesuai dengan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
            C. Landasan Konstitusional: UUD 1945
            UUD 1945 merupakan konstitusi dasar yang menjadi pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya menjadi landasan konstitusional dari wawasan nusantara yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2.3 Unsur Dasar Konsepsi Wawasan Nusantara
            1. Wadah ( Contour )
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai lembaga wujud infrastruktur politik.
2. Isi ( Content )
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional.


3. Tata Laku ( Conduct )
            Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah adalah yang mencerminkan jiwa, semangat, yang baik dari bangsa Indonesia sedangkan tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.
2.4 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamik suatu bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupan nasional yang terintergrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi tantangan yang dating baik dari dalam maupun luar.
2.5 Kendala Utama untuk Memperoleh Aktualisasi Wawasan Nusantara
-  Indonesia belum menjalankan manajemen nasional yang memungkinkan perkembangan seluruh bagian dari Benua Maritim itu. Meskipun pada tahun 1945 para Pendiri Negara telah mewanti-wanti agar Republik Indonesia sebagai negara kesatuan memberikan otonomi luas kepada daerah agar dapat berkembang sesuai dengan sifatnya, namun dalam kenyataan selama 50 tahun merdeka Indonesia menjalankan pemerintahan sentralisme yang ketat. Akibatnya adalah bahwa pulau Jawa dan lebih-lebih lagi Jakarta sebagai pusat pemerintahan Indonesia, mengalami kemajuan jauh lebih banyak dan pesat ketimbang bagian lain Indonesia, khususnya Kawasan Timur Indonesia. Kalau sikap demikian tidak segera berubah maka tidak mustahil kerawanan nasional seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dapat menjadi kenyataan yang menyedihkan.
- Meskipun segala perairan yang ada di Benua Maritim Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia, namun dalam kenyataan mayoritas bangsa Indonesia lebih berorientasi kepada daratan saja dan kurang dekat kepada lautan. Itu dapat dilihat pada rakyat di pulau Jawa yang merupakan lebih dari 70 persen penduduk Indonesia. Tidak ada titik di pulau Jawa yang melebihi 100 kilometer dari lautan. Dalam zaman dulu sampai masa kerajaan Majapahit dan Demak mayoritas rakyat Jawa adalah pelaut. Akan tetapi sejak sirnanya kerajaan Majapahit dan Demak rakyat Jawa telah menjadi manusia daratan belaka yang mengabaikan lautan yang ada di sekitar pulaunya. Titik berat kehidupan adalah sebagai petani tanpa ada perimbangan sebagai pelaut. Juga dalam konsumsi makanannya ikan dan hasil laut lainnya tidak mempunyai peran penting. Gambaran rakyat Jawa itu juga terlihat pada keseluruhan rakyat Indonesia, yaitu orientasi ke daratan jauh lebih besar ketimbang ke lautan. Selama pandangan mayoritas rakyat Indonesia terhadap lautan belum berubah, bagian amat besar dari potensi nasional tidak terjamah dan karena itu kurang sekali berperan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa. Malahan yang lebih banyak memanfaatkan adalah bangsa lain yang memasuki wilayah lautan Indonesia untuk mengambil kekayaannya.
- Kurangnya pemanfaatan ruang angkasa di atas wilayah Nusantara untuk kepentingan nasional, khususnya pemantapan kebudayaan nasional. Mayoritas rakyat Indonesia belum cukup menyadari perubahan besar yang terjadi dalam umat manusia sebagai akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan besar itu terutama menyangkut teknologi angkutan dan komunikasi. Khususnya komunikasi elektronika sekarang memungkinkan manusia berhubungan dengan cepat dan tepat melalui telpon, televisi, komputer yang menghasilkan E-Mail dan Internet. 3
2.6 Aspek Ideologi
Ideologi adalah seperangkat gagasan/ide/konsep/pemikiran yang bersifat sistematis, mengarah kepada tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang kehidupan seperti politik ( hukum dan hankam, social budaya dan keagamaan). Ideologi pertama kali dicetuskan ole ahli filsuf perancis: Antoine Destutt de Tracy.
Dalam Ideologi terkan dung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
                               
3
Tim Penyusun, Pendidikan Kewarganegaraan ( Jakarta: Gramedia,2006 )

Macam-macam Ideologi:
1.  Ideologi Dunia
a. Liberalisme(Individualisme)
Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontraksosial). Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalisme mempunyai nilai-nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut kebebasan individu secara mutlak. Tokoh: Thomas Hobbes, John Locke, J.J. Rousseau, Herbert Spencer, Harold J. Laski
b. Komunis (class Theory)
Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain.
Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis, dalam upaya merebut kekuasaan atau memepertahankan komunisme akan:
1. Menciptakan situasi konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu serta menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
2.Atheis, agama adalah racun bagi kehidupan masyarakat.
3.Mengkomuniskan dunia, masyarakat tanpa nasionalisme.
4.Menginginkan masyarakat tanpa kelas, hidup aman, tanpa pertentangan, perombakan masyarakat dengan revolusi.

c. Paham Agama
Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia.

2. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai dasar budaya bangsa Indonesia. Kelima sila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga pemahaman dan pengamalannya harus mencakup semua nilai yang terkandung didalamnya.
Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
Untuk mewujudkannya diperlukan kondisi mental bangsa yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.
Untuk memperkuat ketahanan ideologi perlu langkah pembinaan sebagai berikut:
1. Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif.
2. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu direlevansikan dan diaktualisasikan agar mampu membimbing dan mengarahkan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Bhineka Tunggal Ika dan Wasantara terus dikembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.
4. Contoh para pemimpin penyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat merupakan hal yang sangat mendasar.
5. Pembangunan seimbang antara fisik material dan mental spiritual untuk menghindari tumbuhnya materialisme dan sekularisme
6. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada anak didik dengan cara mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain.4





 
4 albarsany.wordpress.com/2009/11/12/wawasan-nusantara/

2.7 Aspek Politik
Politik berasal dari kata politics dan atau policy yang berarti kekuasaan (pemerintahan) atau kebijaksanaan.
Politik di Indonesia:
a . Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu system. unsur-unsurnya terdiri dari:
1 .StrukturPolitik
Wadah penyaluran pengambilan keputusan untuk kepentingan masayrakat dan sekaligus wadah dalam menjaring atau pengkaderan pimpinan nasional.
2.ProsesPolitik
Rangkaian pengambilan keputusan tentang berbagai kepentingan politik maupun kepentingan umum yang bersifat nasional dan penentuan dalam pemilihan kepemimpinan yang akhirnya terselenggara pemilu.
3.BudayaPolitik
Pencerminan dari aktualisasi hak dan kewajiban rakyat dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara yang dilakukan secara sadar dan rasional melalui pendidikan politik dan kegiatan politik sesuai dengan disiplin nasional.


4.KomunikasiPolitik
Hubungan timbal balik antar berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, baik rakyat sebagai sumber aspirasi maupun sumber pimpinan-pimpinan nasional

b. Luar Negeri
Adalah salah satu sasaran pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa.
Landasan Politik Luar Negeri adalah Pembukaan UUD ’45, yaitu melaksanakan ketertiban dunia, berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas yaitu Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif yaitu Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
Untuk mewujudkan ketahanan aspek politik diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat dan dinamis yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang bersadarkan Pancasila UUD ’45.
Ketahanan pada aspek politik dalam negeri adalah Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat
Ketahanan pada aspek politik luar negeri adalah meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan nasional. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.


2.8 Aspek Ekonomi
-  perekonomian secara umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang meliputi produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
-          Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia menurut Pasal 33 UUD ’45 adalah:
Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
Wujud ketahanan ekonomi tercermin dalam kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing tinggi dan mewujudkan kemampuan rakyat.

Faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi
a.       Bumi dan sumber daya alam
b.      Modal
c.       Tenaga kerja
d.      Teknologi
e.       Hubungan teknologi luar negeri



2.9 Aspek Sosial Budaya
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai – nilai budaya lain yang tidak bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
            Kondisi budaya di Indonesia:
a.       Kebudayaan daerah
Bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku dan mempunyai etnis masing-masing. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat di pengaruhi oleh budaya asing.
b.      Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
c.       Integrasi nasional
Kenyataan sejarah menunjukan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor perekat persatuan atau integrasi bangsa.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang social budaya:
1.      Tradisi
2.      Pendidikan
3.      Kepemimpinan nasional
2.10 Aspek Pertahanan Keamanan
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara RI.
Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional Indonesia.
Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara (Hankamneg) yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
- Struktur kekuatan
- Tingkat kemampuan
- Gelar kekuatan
Untuk membangun postur kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan:
1. Ancaman
2. Misi
3. Kewilayahan
4. Politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab Polri.
TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama.
Kekuatan Pertahanan adalah AD, AL, AU. Dan unsur utama Keamanan yaitu Polri.
Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan alasan-alasan:
- Menegakkan HAM
- Demokrasi
- Penegakan hukum
- Lingkungan hidup
Ketahanan pada Aspek Pertahanan Keamanan
1. Mewujudkan kesiapsiagaan dan upaya bela negara melalui penyelenggaraan SISKAMNAS.
2. Indonesia adalah bangsa cinta damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan.
3. Pembangunan pertahanan keamanan ditujukan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan.
4. Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan harus dilindungi.
5. Mampu membuat perlengkapan dan peralatan pertahanan keamanan.
6. Pembangunan dan penggunaan kekuatan pertahanan keamanan diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif, bijaksana, menghormati HAM, menghayati nilai perang dan damai.
7. TNI sebagai tentara rakyat, tentara pejuang berpedoman pada Sapta Marga.
8. Polri sebagai kekuatan inti KAMTIBMAS berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya.
Faktor yang mempengaruhi ketahanan bidang hankam
a.       Doktrin
b.      Wawasan nasional
c.       Sistem hankam
d.      Industri hankam
e.       Manusia

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari semua penjelasan yang ada diatas dapat  disimpulkan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan.
Wawasan nusantara tidak terlepas dari yang namanya konsepsi ketahanan nasional, Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wasantara.
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
• Aspek alamiah (Statis)
1. Geografi
2. Kependudukan
3. Sumber kekayaan alam
• Aspek sosial (Dinamis)
1. Aspek Ideologi
2. Aspek Politik
3. Aspek Ekonomi
4. Aspek Sosial budaya
5. Aspek Ketahanan keamanan

3.2 Saran
Sehubungan dengan perwujudan  wawasan nusantara dalam pembangunan menghadapi  era  globalisasi, penulis memberikan saran terhadap bangsa Indonesia sekarang ini supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat terus menjaga sosialisasi antar bangsa baik dalam negeri maupun luar negeri. Supaya terjalin komunikasi yang baik antar sesama. Dan kita sebagai pemuda Indonesia harus mempunyai semangat disertai perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang disertai ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala tantangan atau hambatan yang dating baik dari luar maupun dalam.
Daftar Pustaka
Moesadin Malik.Ir.,M.Si, Pendidikan Kewarganegaraan ( Jakarta: September, 2010 )
delviadelvi.wordpress.com/.../pentingnya-pengaktualisasian-wawasan-nusantara-dalam-membangun-ketahanan-nasional/
 Tim Penyusun, Pendidikan Kewarganegaraan ( Jakarta: Gramedia,2006 )
albarsany.wordpress.com/2009/11/12/wawasan-nusantara/



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar